Ada saatnya sebuah data center perusahaan akan mengalami overload. Hal ini bisa terjadi karena berbagai hal. Aliran data pada era digital ini sangat mengalir deras bagai banjir yang meluap. Sehingga, perusahaan akan berpikir pada tahap pengembangan data center untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat.

Siapapun di industri data center memahami pentingnya uptime. Statistik terbaru menunjukkan bahwa biaya downtime rata-rata sekitar Rp. 100 juta per menit. Pengembangan data center merupakan alasan penting untuk meminimalkan insiden yang menyebabkan downtime.

Strategi Perencanaan Pengembangan Data Center

Disamping strategi perencanaan pengembangan data center, perusahaan harus melihat kinerja uptime data center saat ini terlebih dahulu. Hasil evaluasi tersebut dapat sangat berguna untuk pengembangan data center selanjutnya.

Sementara sudah ada tekanan untuk profesional TI dan manajer di data center untuk mempertahankan tingkat uptime, permintaan akan lebih intens di tahun 2020. Harapannya adalah 100 persen uptime data center, konektivitas internet – terutama dengan munculnya Internet of Things (IoT) – akan menjadi penting untuk hidup sehari-hari, seperti yang diproyeksikan oleh para ahli di seluruh dunia.

Di masa depan, kehilangan koneksi internet akan menjadi seperti terganggu karena kehilangan daya listrik. Menurut sebuah survei AFCOM, 81 persen dari responden melaporkan adanya downtime data center dalam lima tahun sebelumnya. Sekitar 20 persen telah mengalami lima atau lebih kegagalan.

Oleh karena itu, perencanaan pengembangan data center harus memperhatikan persyaratan seperti yang diterapkan oleh uptime institute, ISO 27001, CDFOM, dan sebagainya. Anda dapat menggandeng sebuah konsultan yang berpengalaman dalam mengantarkan organisasi besar untuk mendapatkan sertifikasi data center, perusahaan tersebut bernama Elitery atau PT. Data Sinergitama Jaya yang kantornya di Cilandak, Jakarta Selatan.

Beberapa teknologi pendinginan yang dapat memberikan efisiensi dan efektivitas yang lebih juga perlu diperhatikan. Penggunaan server blade untuk meningkatkan density pada rak server sehingga dapat menghemat ruangan.

Beberapa peralatan monitoring terbaru juga diperlukan untuk memprediksi kegagalan seluruh komponen infrastruktur dan mengatur pemeliharaan berdasarkan konfigurasi terbaik.

Selanjutnya ada beberapa pilihan dalam rangka pengembangan data center diluar dari data center yang ada saat ini.

Antara Infrastruktur Cloud Dan Data Center Modular

Jika di lokasi perusahaan anda masih tersedia tempat untuk menempatkan unit modular , baik di dalam maupun di luar ruangan, tentu modular data center dapat dipilih. Namun ini perlu dilakukan evaluasi mengenai cara konsolidasi dengan data center anda. Biasanya solusi modular dapat diterapkan jika tidak terlalu jauh dengan data center anda. Dan solusi modular data center memiliki kecepatan dalam pengadaan data center tambahan. Ini merupakan langkah tercepat dalam pengembangan data center.

Cloud data center dapat anda pilih jika anda tidak terburu-buru dalam meningkatkan kapasitas data center anda. Anda dapat mendiskusikan dengan pemilik fasilitas infrastruktur data center yang besar, seperti Elitery data center di Indonesia. Cloud data center memiliki keunggulan terhadap skalabilitas, artinya anda dapat menambah kapasitas data center anda secara bertahap di kemudian hari. Cara ini lebih hemat, karena perusahaan anda tidak perlu melakukan investasi pembelian atau pembangunan infrastruktur.

Berdasar desakan kebutuhan, perusahaan dapat lebih menentukan strategi pengembangan data center yang akan dilakukan. Baik dengan mengembangkan data center dengan mengganti peralatan dengan memakai teknologi terbaru, maupun menambah modular data center ataupun membangun infrastruktur cloud pada sebuah penyedia fasilitas data center, hal-hal tersebut dapat menjadi pilihan bagi anda yang sedang memerlukan peningkatan kapasitas data center.

Sehingga, pengembangan data center anda dapat berjalan mulus dan dapat mendukung tujuan bisnis perusahaan anda.